12 Januari 2008

Setiap Siswa Punya Situs Pribadi

MERESPON kemudahan teknologi yang menunjang kegiatan belajar mengajar, SMA Al Muttaqin Tasikmalaya membudayakan e-learning melalui pembuatan situs pribadi para siswa dan guru.

Melalui situs pribadi tersebut, para siswa dapat mengaktualisasikan budaya baca dan budaya tulis, serta bagi guru bisa memberikan bahan ajar, tugas pelajaran, ataupun pengumuman nilai ulangan yang dapat dipantau darimanapun dan kapan saja.

"Situs pribadi merupakan salah satu moda pembelajaran yang sedang kami kembangkan di SMA Al Muttaqin. Setiap siswa wajib memiliki situs pribadi melalui halaman blogspot ataupun wordpress.com. Banyak nilai manfaat bisa diraih para siswa maupun guru. Salah satunya penumbuhkembangan budaya baca dan budaya tulis, serta budaya berbahasa " kata Ilam Maolani, M.Pd, Wakasek Kurikulum SMA Al Muttaqin.

Ditambahkan Ilam, situs pribadi sangat berbeda dengan kebiasaan para pelajar berselancar didunia maya saat ini semisal chatting atau FS (frendster). Sebab, dalam situs pribadi melalui blogspot atau wordpress, siswa akan terdorong kepada pempublikasian diri sebuah gagasan pribadi yang diwujudkan dalam bentuk tulisan.

"Melaui situs pribadi para siswa, kami bisa melihat tingkat kemampuan menulis, analisa gagasan, aktulaisasi ide-ide kreatif , serta kemampuan berbahasa asing para siswa. Jadi implementasi materi menulis di bahasa Indonesia, writing di bahasa Inggris, atau berfikir kritis di pelajaran Sosiologi, Sejarah, PPKn, dan pelajaran lainnya bisa terpantau. Selain itu, juga tak sedikit siswa yang curhat sebagai implementasi pelajaran BK/BP," jelas Ilam.

Siti Awaliyati Deliabilda, siswa kelas 10 merasakan adanya situs pribadi mendorong aktualisasi bakat menulis sekaligus memaksa dirinya untuk lebih banyak membaca. "Nggak mungkin bisa menulis dengan baik di situs pribadi, kalau kitanya jarang membaca," ujar siswi yang memiliki situs pribadi dengan alamat http://deliabilda-tiemuttaqin.blogspot.com.

Sementara itu, Yogi Ahmad Fajar kelas 12 dengan situs pribadinya http://gie-insanmuttaqin.blogspot.com merasa tertantang untuk mengungkapkan gagasan-gagasan segar. "Situs pribadi yang diwajibkan sekolah, menjadi tantangan bagi saya untuk benar-benar menghayati sejumlah pelajaran melalui budaya menulis," ujarnya bangga.

Hal senada diungkapkan juga Ilham Gemilang melalui situnya http://ilhamgemilang.blogspot.com. Ia membuat karya tulisnya sebagai ajang berlatih bahasa Inggris.

Sementara bagi guru sendiri, diterangkan Ilam, menjadi pendorong untuk lebih kreatif dalam memberikan bahan ajar. "Tak sedikit siswa lebih tahu duluan daripada guru. Makanya dengan e-learning guru dituntut lebih kreatif dan inovatif," ungkap Ilam.

Ilam menambahkan, saat ini guru kalau memberi intruksi tugas bisa melalui situs pribadinya seperti bisa dilihat di situs http://sekolahfavorit.blogspot.com , http://english-amq-link.blogspot.com atau http://gurupaismaalmuttaqin.blogspot.com. ***

11 Januari 2008

Cool, tapi Tidak Gaul

PERCAYA atau tidak, Bapak-bapak dan Ibu-ibu, anak-anak kalian menganggap kalian cool, lho!”Meski ayahku kadang menyebalkan, dia bisa cool juga,” ungkap seorang remaja pria usia 14 tahun asal Bandung.

Namun, banyak orang tua yang membutuhkam makeover. Lebih dari separuh remaja mengatakan bahwa ibu mereka sangat mengikuti fashion. Bagaimana dengan para Ayah? Ternyata ayah mereka tidak begitu mengerti soal fashion.

Penyebab para orang tua tidak memedulikan fashion mungkin karena mereka terlalu bekerja keras untuk menjamin kesejahteraan anak-anak mereka. Buktinya, lebih dari 90% remaja memberikan penilaian A atau B untuk kegigihan orang tua mereka dalam bekerja. Banyak remaja yang memberi tahu aku bahwa mereka memang menghargai kerja keras orang tua mereka, namun mereka juga mengharapkan orang tua memiliki waktu yang banyak untuk dihabiskan bersama keluarga.

Ketika aku melontarkan pertanyaan, apa yang akan mereka lakukan jika nanti telah menjadi orang tua, banyak remaja yang menjawab bahwa mereka hanya akan makan bersama anak-anak mereka, “Aku akan lebih banyak makan malam bersama keluargaku.” Tutur seorang remaja pria usia 15 tahun asal Bandung. Pendapat tersebut diamini oleh remaja pria usia 17 tahun asal Tasikmalaya,”Jika aku menjadi seorang ayah, aku akan makan bersama anakku dan menjemputnya dari sekolah.”

Di tengah semua kritik, keinginan dan kontradiksi yang berkembang, kebanyakan remaja menilai bahwa orang tua mereka telah berhasil melakukan perannya sebagai orang tua. Ada 76% ayah dan 83% ibu yang mendapat nilai A atau B untuk performa mereka sebagai orang tua, lebih hebat lagi, banyak remaja yang menyadari menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Seorang remaja pria asal Kawalu, Tasikmalaya mengungkapkan bahwa survei ini membuat dia sadar akan pengorbanan dan kerja keras yang dilakukan orang tuanya selama ini. “Mereka telah memberikan yang terbaik dari apa yang mereka miliki.”

Dan itulah yang harus bisa dilakukan sebagai orang tua.

Siska-Nedutas Lover

Bicara Terbuka

SATU topik yang tampak sangat menyulitkan para orang tua adalah mendiskusikan seks dengan dengan anak-anak remaja mereka. Lebih dari sepertiga ibu,dan hampir separuh ayah, menpatkan nilai D atau E karena mereka tidak bisa mendiskusikan seks dengan anak-anak mereka.

“Kami tidak membicarakan seks karena tabu. Tapi menurutku itu salah, kalau saya menjadi orang tua nanti, saya akan memberi tahu soal seks yang benar seperti apa kepada anak saya. Gak usah ada rasa sungkan karena saya tidak mau anak saya nanti mengetahuinya dari orang lain, bukan dari orang tuanya,” ungkap seorang siswi Madrasah Aliyah di Tasikmalaya.”Jika aku ingin bertanya soal seks, aku akan mendatangi ibuku. Kalau ayah, dia akan berkata’Mmmmh,uh,tanya ibumu, deh!’ “

Padahal, tanpa mengetahuinya dari orang tua, para remaja bisa saja mencari informasi soal seks dari sumber lain dengan mudah, misalnya lewat internet, buku, majalah, bahkan film”biru”. Sayangnya informasi yang berdar itu belum tentu benar, bahkan kadang bisa menyesatkan. Daripada anak-anak remaja itu terjerumus dalam pergaulan bebas karena kurang mendapatkan informasi yang tepat soal seks, lebih baik orang tua menjelaskannya sejak dini, kan?

Meski begitu, orang tua lebih baik dalam berdiskusi soal obat-obatan terlarang. Hampir dua pertiga dari mereka menerima nilai A atau B karena memeberikan nasihat yang oke soal narkoba.

Siska Nedutas Lover

08 Januari 2008

Tekanan Orang Tua

PARA orang tua rata-rata mendapat nilai B untuk pertanyaan tentang memberi dorongan kepada anak-anak mereka tanpa bersikap terlalu memaksa, namun para remaja tetap saja protes. Menurut mereka, orang tua mereka terlalu khawatir dengan nilai-nilai pelajaran sekolah. “ Aku merasa Mama hanya mencintaiku jika aku mendapat nilai bagus,” tutur seorang gadis berusia 15 tahun asal Antapani, Bandung. Seorang remaja pria berusia 14 tahun dari Tasikmalaya berpendapat serupa, “ Dalam dunia moral ibuku, anak yang baik adalah yang memiliki prestasi akademik cemerlang, dan mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.”

Bertolak belakang dengan tuntutan untuk berprestasi akademik yang gemilang, ibu dan ayah ternyata dinilai tidak baik dalam hal membantu pekerjaan rumah mereka. “ Ayahku tidak pernah membantuku dalam mengerjakan PR,” ujar seorang gadis berusia 12 tahun dari Tasikmalaya. Hanya sekitar 37% ayah dan ibu yang mendapat nilai A atau B dalam soal membantu PR.

Pak Syamsudin, guru Bimbingan dan Konseling di SMAN 3 Bandung berpendapat bahwa hal itu lebih banyak disebabkan oleh persoalan kemampuan, bukan kemauan. “Banyak orang tua sekarang ini yang tidak mengenyam pendidikan seperti anak-anak mereka,” katanya. “Bagi mereka, lebih mudah untuk membayar seorang guru les atau menyuruh anak mereka untuk mengikuti kelas remedial. Namun solusi praktis tetap dengan suruhan dan omelan.”

Para remaja rupanya menganggap orang tua mereka senang mengomel. Hanya setengah ayah dan ibu yang dinilai dapat memeberikan nasihat tanpa panjang lebar, atau membicarakan apapun tanpa emosi. “Ibuku tak henti mengomel sampai-sampai telingaku sakit,” ungkap seorang gadis usia 14 tahun dari Bandung. “Kadang aku sampai tertidur karenanya, dan begitu terbangun dia masih mengomel.”

Meski tujuh dari sepuluh orang tua mendapat nilai A atau B dalam hal kemauan mereka untuk menerima anak-anak mereka apa adanya, tetap saja para remaja itu berpendapat bahwa mereka merasa tertekan karena harus memenuhi harapan orang tua mereka. “Kedua orang tuaku sangat berhasrat untuk mengubahku menjadi lebih baik, namun sekuat apapun uasahaku, aku tidak mampu memenuhi keinginan ini,” tutur seorang remaja pria asal Tasikmalaya. “Mungkin dengan menerima anak-anak kalian apa adanya sama dengan memberikan kasih sayang.”

Komunikasi merupakan hal lain yang dikeluhakan para remaja.”Aku ingin orang tuaku mendengar keluh kesahku di tengah kesibukan mereka.” Tutur gadis asal Tasikmalaya.

Ada sekitar 16% remaja memberi nilai D atau bahkan F kepada orang tua mereka karena tidak mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan remaja mereka.” Ayahku gak tau apa-apa tentang life style. Keinginan serta kebutuhan remaja,” kata seorang remaja pria usia 16 tahun asal Tasikmalaya.

Siska Khairunnisa
Nedutas Lover

Mom and Dad Here Your Report

GUE pasti gak akan deg-degan and stress berat kayak gini menjelang pembagian raport kalo bonyok( ortu) gue gak terlalu heboh dan maksain gue supaya masuk IPA,” ungkap Pansy( nama samaran) gadis remaja usia 16 tahun asal Bandung. Sejak masa ujiannya selesai hingga hari pembagian raport, siswi kelas dua SMA itu selalui dihantui kekhawatiran dan rasa cemas yang berlebihan: “ gue yakin mereka akan meneliti setiap nilai yang tertera dalam raport. Kayak diinterogasi aja.”

Lain Pansy lain Draco (nama samaran juga), si ganteng kalem asal Tasikmalaya berujar, “Ah.. saya mah nyantei we. Khan saya atuh yang sekolahnya juga. Lamun Emak bermuram durja mah prinsip saya mah Hadapi dengan senyuman.Semua yang terjadi biarlah terjadi. Hadapi dengan tenang jiwa, semua akan baik-baik saja.Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan, tetaplah sudah. Takkan ada yang bisa merubah dan takan bisa berubah. Relakan lah saja semua bahwa itu yang terbaik. Hehehehe…” sangat polos dan apa adanya memang.

Mengingat kegelisahan yang selalu dihadapi para remaja sebelum pembagian raport, maka aku memutuskan untuk memutarbalikkan keadaan, aku meminta lebih dari 30 remaja asal Kota Bandung dan Kota Tasikmalaya untuk menilai orang tua mereka, dengan penilaian ala raport. Kemampuan meliputi kemampuan orang tua menunjukan rasa sayang, berkomunikasi, dan memberikan kepada anak-anak soal seks dan narkoba. Aku pun mengajak ngobrol sejumlah remaja di kedua kota itu. Ini dia hasilnya.

Bukan hal aneh jika para ibu mendapat nilai keseluruhan yang lebih baik dibandingkan para ayah –terutama dalam hal mendengarkan dan mengerti keadaan anak-anak remaja mereka-. Para ayah juga kalah unggul dalam hal-hal kecil, seperti mengingat nama teman-teman anak-anak mereka. Di bandung dan Tasikmalaya, jumlah ibu yang memperoleh nilai tertinggi nilai A atau B untuk pertanyaan tersebut, hampir dua kali lebih banyak dibandingkan ayah. Yang paling parah adalah ayah di Bandung : hanya sekitar seperempatnya mendapat nilai A atau B.

Tapi jangan berkecil hati dulu. Bapak-bapak, Anak-anak remaja kalian berpendapat bahwa kalian lebih menghargai privasi mereka, memberikan lebih banyak kemandirian, dan memiliki rasa humor sedikit lebih tinggi dibandingkan para ibu, terutama di Tasikmalaya, 76% ayah di kota itu mendapatkan penilaian tertinggi untuk selera humor mereka. “ Ayahku merasa dirinya sangat kocak,” ujar seorang gadis berusia 13 tahun asal Kawalu,Tasikmalaya. “ Sebenernya sih iya, tapi aku gak pernah mau mengakuinya.”


Untuk hal kemandirian, seperti mengetahui apa yang terjadi dalam keseharian mereka. Penilaian yang diberikan semakin rendah seiring dengan bertambahnya usia remaja, karena mereka menuntut pengawasan yang tidak terlalu ketat. Namun remaja tetaplah remaja, dan akan selalu protes jika orang tua mereka terlalu campur tangan. “ Ayah! Aku udah gede, sekarang umurku 16 tahun. Ayah gak bisa donk terus-menerus mengekang aku!” kata seorang gadis yang duduk di kelas satu SMA di Tasikmalaya.


Siska Khairunnisa
Nedutas Lover

07 Januari 2008

Kemah Gabungan Eskul

EKSTRA kurikuler (Ekskul) SMP Negeri 2 Tasikmalaya telah mengakhiri program kegiatan di tahun 2007 dengan menyelenggarakan perkemahan gabungan ekskul. Acara perkemahan gabungan ini adalah sebagai realisasi dari keputusan bersama para anggota dan pembina ekskul untuk mengaplikasikan hasil pembinaan di masing-masing ekskul.

Menurut pembina kesiswaan SMP Negeri 2 Tasikmalaya, Drs. Tomi Budi Utama, acara gabungan ini ini sebagai wujud pembuktian hasil pembinaan sepanjang tahun 2007. “ Orientasi pembinaan kegiatan ekskul di SMP Negeri 2 Tasikmalaya diarahkan pada pembinaan kepribadian yang didalamnya menyangkut aspek kebersamaan, kemandirian, disiplin, kerja keras, dan sebagainya. Maka kegiatan perkemahan seperti ini adalah bagian dari aplikasi hasil binaan di ekskulnya masing-masing, pelaksanaannya lebih bernuansakan rekreatif serta pembelajaran dalam bentuk permainan “, ujar Tomi.

Acara perkemahan yang berlangsung selama tiga hari itu selain diisi dengan kegiatan yang harus diikuti bersama seluruh peserta juga ada acara khusus yang diselenggarakan oleh ekskul masing-masing seperti pemilihan pengurus baru, serah terima jabatan kepengurusan, demo ekskul.


Pembina OSIS, Dadi Agus Irawan, SPd, mengatakan, acara perkemahan gabungan ini akan terus diadakan setiap tahun. “ Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah sebagai pembelajaran bagi para siswa khususnya tentang makna hidup mandiri. Kami berharap, semoga melalui kegiatan ini, mereka akan memperoleh pengalaman baru dalam hidupnya, “ kata Dadi. Hal yang sama dikemukakan Ilham Pamungkas, ketua panitia kemah gabungan, bahwa melalui kegiatan bersama ini diharapkan bisa meningkatkan kwalitas kepribadian. “ Banyak sekali manfaat dari acara perkemahan bersama ini, selain melatih fisik dan mental juga yang lebih utama adalah memupuk jiwa kebersamaan serta kekeluargaan antar anggota ekskul khususnya," ujar Ilham.


Acara kemah gabungan ini diantaranya wide game, lomba cepat tepat, olahraga dan kesenian, serta kegiatan bakti masyarakat. Pengamatan tim liputan Nedutas Genial, sebagian besar peserta kemah gabungan ini nampaknya belum pengalaman dalam perkemahan, hal ini bisa dimengerti karena dari 16 ekskul yang ada di SMP Negeri 2 Tasikmalaya ini yang sudah biasa melakukan perkemahan sebatas ekskul pramuka atau PMR, sehingga tidak heran begitu datang ke tempat perkemahan tidak sedikit peserta yang mengeluh, tapi begitu memasuki hari kedua mereka sudah mulai beradaptasi. Penyelenggaraan kemah gabungan itu sendiri berlangsung dengan sukses dan lancar sesuai jadwal acara yang telah direncanakan panitia. Adapun yang menjadi ekskul berprestasi dalam kegiatan ini adalah dari ekskul Tae kwon Do. Menurut panitia, ekskul berprestasi tahun ini akan menjadi penyelenggara perkemahan gabungan tahun depan.

Tim Liputan
Nedutas Genial
SMP Negeri 2 Tasikmalaya

Mau Mantap Masuk STAN?

SIAPA yang tak kenal STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)? Yups, satu-satunya sekolah tinggi kedinasan yang pernah tercatat di rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai PTN yang paling diminati dengan jumlah orang yang mendaftar mencapai 125.770 orang dan hanya diterima 2014 orang. Apa seh menariknya STAN? Selain kuliah gratis sekolah tinggi kedinasan ini berada dibawah naungan Depertemen Keuangan, kita kalo udah lulus bisa jadi PNS di Departemen Keuangan. Gak cuma itu kita dapet uang saku lho kalo udah tingkat 3, jadi tunggu apa lagi?

Mulai sekarang sobat saba harus siap-siap dunk, mau lebih mantap masuk STAN? Barudak KANDAGA (Kaluarga Nonoman Diploma Keuangan Asal Galuh) ngadain TO STAN lho..Spesial buat kamu yang pengen sukses dan ingin mantap pada USM (Ujian Saringan Masuk) STAN 2008 nanti. Dijamin gak bakal rugi nyicipin soal bikinan barudak KANDAGA dengan prediksi tes STAN 2008 nanti. Ok!!! Bayarnya cuman 12.500 perak lho (termasuk soft drink plus soal TO dan pembahasan) plus kamu bisa ketemu mahasiswa STAN dan nanya-nanya kiat masuk STAN. Diadakan tanggal 20 Januari nanti lho, tempat GGT Ciamis. Buruan daftar hubungi Farid (085223438182) dan Tami (085221126333).

Fitranty Adirestuty
SMAN 1 Ciamis

IMPRESI 40 Tahun, Smanda

EMPAT Puluh Tahun pohon yang kokoh nan besar itu berdiri diatas tanah sekolah tercinta kita,Empat puluh tahun sekolah tercinta kita mencetak 37 angkatan,empat puluh tahun lahir banyak cerita suka cita dari generasi ke generasi,tidak hanya itu selama empat puluh tahun kita berjuang untuk sebuah prestasi sekolah tercinta kita.

Selama seminggu penuh kita warga SMA Negeri 2 merayakan ulang tahun yang ke 40. SMANDA 40 anniversary dan Lustrum ke 8 tema yang diambil dalam rangka perayaan HUT SMANDA. Perayaan kali ini sangat berbeda dengan
sebelumnya. Lebih meriah, spektakuler dan gegap gempita. Soalnya pada HUT kali ini pihak sekolah menambah alokasi waktu untuk perayaan HUT SMANDA. Alokasi waktupun menjadi satu minggu, dimuali sejak tanggal 23 Desember sampai 29 Desember.

Pastinya dengan penambahan alokasi waktu tersebut membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam menyelenggarakan berbagai acara. Dengan jumlah siswa yang begitu banyak otomatis terdapat beribu ide untuk lebih memeriahkan perayaan HUT kali ini. Dan tentunya tak terlepas dari andil yang besar serta keikutsertaan peran alumni yang terjun langsung membantu perayaan kali ini. Hasilnya pun tak dapat diragukan lagi. Berbagai tamu undangan
dari alumni yang telah mengukir sejarah baik di tingkat lokal, nasional hingga internasional ikut nimbrung pada perayaan HUT kali ini. Dan tak kalah serunya berbagai artis ibu kota terjun langsung untuk memeriahkan HUT kali ini, seperti Dicky Chandra dan NAIF.

Dimulai dengan adanya Gerak Jalan Santai Warga SMA Negeri 2 Tasikmlaya dengan segudang door prise mulai dari motor, komputer, tv dan alat elektronik lainnya yang diselenggarakan pada tanggal 23 Desember. Tak hanya itu, keberadaan stan pameran dari berbagai ekstrakurikuler dan program unggulan pun sangat beragam, kreatif dan inovatif. Sehingga membuat SMA Negeri 2 Tasikmalaya sebagai etalase pendidikan Kota Tasikmlaya.

Pada perayaan HUT tahun ini, materi pendidikan dan hiburan sangat seimbang. Sehingga pada 40 anniversary SMANDA ini berbaga macam orang entah dari golongan tua ataupun muda dapat bersatu dalam hegemoni suatu Keluarga Besar SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Atmosfer yang terasa dalam perayaan HUT pun hanya ada satu asa. Yaitu optimisme menyambut SMANDA yang lebih maju lagi.

Tentunya dengan HUT
ke 40 SMA Negeri 2 Tasikmalaya menjadi tolak ukur seluruh warga SMANDA untuk lebih maju lagi dalam segala bidang dan dapat mengukir prestasi di berbagai macam bidang. At last Happy Birthday SMANDA!! Hope all the best for you....

Felysia Nurul & Citra Annesa
Journalist 261

The Peak Performance!

NGGAK salah lagi, akhir pekan kemarin adalah hari yang paling warga SMA Negeri 2 tunggu-tunggu. Thats why? Karena, di hari terakhir di acaranya Coming Home Alumni qta punya sejuta cita rasa musik dari berbagai nuansa. Ce-ile... disini di acara terakhir yang tempatnya berbeda, yang semula diadain di sekolah tercinta tapi diacara terakhir ini diadain di dadaha bertempat di GOR Sukapura.

Sejuta cita rasa musik dari berbagai nuansa ini awalnya digandrungi oleh siswa-siswi SMA Negeri 2 Tasikmalaya yang merupakan pemenang parade Band yang kita adain sebelumnya. Terus yang paling gokil adalah penampilan dari para alumni dari berbagai angkatan yang jelas tentu musik yang mereka bawakan khas dan berbeda. Mungkin sekedar nostalgia...kali ye!!


Nah..yang jelas kita tunggu-tunggu adalah guest star yang mmmh...siapa siy yang ngga tahu NAIF yang mengusung aliran musik rock era-80an yang digawangi oleh David,Emil,djarWo,dan Pupung menghipnotis habis warga SMA Negeri 2 untuk mengikuti alur musik mereka. So excited moment! Entah itu sibuknya panitia dan event organizer dalam mengurus schedule mereka, pihak keamanan yang sangat aware akan segala bahaya, hingga para siswa yang sibuk memilih kostum untuk mereka pakai pada acara hari-H. Dan enggak kalah sibuknya crew saba sakola Journalist 261 yang menyiapkan berbagai rencana dan strategi untuk bisa berbincang-bincang dengan mereka.


Alhasil enggak sia-sia, crew Saba Sakola Journalist 261 bisa mendampingi NAIF di seluruh schedule mereka. Dimulai acara penjemputan, lunch, on air di Art Radio, check sound di gor Sukapura hingga dinner mereka. Dan pas acara puncaknya, crew saba sakola bersama ekskul OIL (Otomotif Indies Land) berhasil mengarak NAIF keliling Kota Tasik menuju tempat pelaksanaan di GOR Sukapura Dadaha pada sabtu malam.

Dan tentunya setelah NAIF melantunkan hits-hits andalan mereka, semua warga SMANDA yang datang terhipnotis dengan alunan musik yang mereka bawa. Hingga tak terasa, badanpun semakin basah bermandikan keringat. Tua, muda, siswa, alumni hingga guru pun terlena dengan suasana yang sangat meriah. Keamananpun sangat aman, tidak ada kericuhan yang terjadi. Berbeda dengan konser musik pada umumnya.

Di tengah acara konser pun, David Vokalis NAIF berkomentar ”Gilaaa penontonnya tertib banget sekaligus meriah. Pokonya buat lo semua warga SMANDA, Happy Birthday yang ke-40 yaaa...”. Dan tak terasa malam pun semakin larut, tepat pukul 21.30 NAIF menutup acara dengan lagu andalan mereka Air dan Api. Semua warga SMANDA yang datang pun merasa satisfied banget atas ferformance yang telah disuguhkan NAIF untuk Ultah SMANDA ke 40.


Tanpa dukungan dan partisipasi dari alumni The Big Moment ini belum tentu bisa terlaksana. Sampai-sampai para alumni ini jungkir balik buat kesuksesan acara ini. Dan mereka berharap agar acara-acara seperti ini terus berkembang nantinya. Gimana nih,warga SMANDA? kemaren kan kita Cuma tepuk tangan tuh? Atas kesuksesan acara. Tahun depan siap dong buat terjun langsung?


Their Comment about Concert:

Mela : Waduhhh, meriah bangget euy... Pokonya buat SMANDA ma NAIF T-O-P B-G-T deh!!!

Iqlima : Gilaaa Man!!! Berkesan bangget, apalagi buat siswa kelas tiga neh... Unforgotable moment!!! Viva SMANDA....

Joey : Comment aku Cuma dua kata, GOKIL bangget......


Journalist 261 SMANDA Crew