21 Januari 2008

Makin Kompak Menuju SKS

Laporan Perjalanan Study Lapangan SMAN 1 Ciamis ke SMAN 78 Jakarta

RENCANA penerapan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 1 Ciamis yang akan dimulai pada tahun ajaran tahun 2008/2009 nanti, kini semakin serius disosialisasikan dan dipelajari oleh warga belajarnya.

Hal ini terbukti dengan dilaksanakanya kunjungan kerja Sekolah Katagori Mandiri (SKM) tersebut ke SMAN 78 Jakarta, satu-satunya sekolah di Indonesia yang sudah menggunakan SKS.

“Insya Allah tahun depan kita mulai launching SKM dengan menggunakan sistem ‘Moving Class’ pada siswa tahun ajaran 2008/2009” Ujar Kepala SMAN 1 Ciamis, Bapak Drs.Asep Ganda Sadikin. Ketika dimintai keterangan saat pemberangkatan.
Kunjungan sekolah permodelan yang bersumber dari dana RAPBS dan sering SKM dari pemda ini tidak tanggung-tanggungnya mengajak seluruh tenaga pengajarnya, mulai dari Komite Sekolah, tata usaha, guru, pengurus OSIS, sampai pada Pak Satpam dan pesuruh sekolah pun diajak.

Hal itu, menurut komite SMAN 1 Ciamis, R. Dida Yudhanegara, S.H bertujuan agar adanya kesamaan presepsi antar warga sekolah tentang Sekolah Katagori Mandiri dan kesiapan mereka dalam melaksanakan program SKS dan Moving Class.
Kegitan yang berlangsung selama dua hari itupun bisa dibilang syarat akan ilmu. Di SMAN 78 secara khusus mendapatkan materi dari Kepala Sekolah, para Wakasek dan tentu saja anak OSIS-nya tentang SKM dengan menggunakan sistem SKS.

Namun, karena kunjungannya bersamaan dengan kunjungan SMAN 10 Semarang yang juga pada tahun nanti akan menggunakan sistem SK, maka terpaksa tim studypun harus dibagi menjadi dua kelompok studi. Kurang lebih 3 jam melihat-lihat dan memeperhatikan secara langsung bagai mana susana sekolah dan proses pembelajarannya.
Saat pertamakali masuk ke lingkungan sekolah, langsung terasa atmosfer pembelajaran yang begitu unik dan menarik, sebab hampir sama dengan susana perkuliahan.

Biasanya guru yang harus pindah kelas untuk memberikan materi kepada siswa. Kini terbalik, menjadi siswa yang harus pindah kelas untuk mendapatkan materi dari guru. Misalnya saja, untuk mendapatkan materi dari guru Mata Pelajaran Geografi kita harus ke kelas Goegrafi dan begitu pula dengan pelajaran yang lainnya.


“Kita melihat kekurangan dan kelebihannya. Untuk mendapatkan gambaran bagai mana penerapan SKS yang nantinya akan dilaksanakan di sekolah” ujar Wakasek Humas, Bapak Drs. H. Asep Ganiwan.
Setelah merasa puas dan mendapatkan gambaran untuk diterapkan di sekolah pada saat pulang nanti, kunjungan pun dilanjutkan ke Dirjen Dikmen Depdiknas RI. Mereka berdialog langsung dengan Bapak Drs. Sungkowo selaku Direkorat Pembinaan SMA. Disana Mereka mendapatkan hal-hal baru tentang pendidikan. Bahkan saking asyiknya berdialog dengan Pak Sungkowo, kunjungan yang tadinya direncanakan hanya selama satu jam itupun menjadi tiga jam.

“Terlalu asyik berdialog dan menjawab berbagai macam pertanyaan yang begitu antusias, menjadi lupa waktu” ungkap Pak Sungkowo, sambil tertawa melihat jam tangannya ketika menutup pembicaraan.
Sore hari semua rombongan menuju Hotel Cipayung Asri dengan tujuan untuk melepas lelah. Namun semuanya tidak sesuai dengan yang dibayangkan dalam benak. Sesampainya di hotel, ternyata semuanya dituntut untuk membahas instrumen hasil pembelajaran kunjungan yang akan digunakan dalam belajar nanti di sekolah. Diskusi panelpun akhirnya dilaksanakan dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Dan setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil studi pembelajaran di SMA 78 dan Dirjen.

Meskipun sudah lelah dan hawanya ingin istirahat, apa boleh buat keinginan itu harus dibuang jauh-jauh.
Malam harinya barulah mereka mendapatkan kesempatan untuk relaks. Kesempatan itu tidak tanggung-tanggung dimanfaatkan oleh para guru dan siswa untuk nyantai sesuai dengan keinginananya untuk menghilangkan penat. Ada yang berkaroke, joget tapi ada juga loh bapak guru yang tetap membuka laptopnya, mempelajari hasil presentasinya. Rajin banget. Besok harinya, meskipun hari Jum’at, kegiatan tetap berlanjut. Namun berbeda dengan hari sebelumnya. Hari itu semua peserta dituntut untuk mengikuti kegiatan outdoor yang dipandu oleh Tim Outbond. Dengan tujuan untuk dapat lebih mengenal secara individu di antara sesama warga SMANSACIS.

Peserta pun dibagi dalam beberapa kelompok, tidak terkecuali antara guru dan siswa. Berbagai macam permainan dilakukan. Seperti permainan beban dan tali yang di pandu oleh Pak Yohamir, gorila dan pepaya dan lain sebagainya. Namun permainan yang paling menarik dan mengocak perut adalah permainan mengisi air kedalam botol.
Semua kelompok diwajibkan mengisi botol yang diletakkan jauh dari kolam renang dengan memanfaatkan semua anggota badannya.

Namun hal itu tidak semudah yang dibayangkan karena harus melewati rintangan berupa korsi, ayunan dan meja yang disiapkan khusus. Ada peserta yang membawa air dari kolam dengan tangannya, namun ketika sampai airntya sudah habis diperjalanan, ada juga dengan menggunakan mulutnya namun tetap saja tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sampai akhirnya ada peserta yang berinsiatip menggunakan pakaiannya untuk membawa air, dan akhirnya hal tersebut membuahkan hasil yang memuaskan.


Saat itu semua larut dalam permainan, yang memerlukan pemikiran dan kebersamaan untuk menyelesaikannya. Sangat terasa sekali kikatan persaudaraan antara warga SMANSACIS. Saling membantu dan begitu kompak. Sehingga mendapatkan pujian dari Pak Asep Eful, Pegawai Disdik Ciamis yang saat itu mewakili Kepala Dinas Pendidikan yang tidak bisa hadir membimbing.
“Saya tidak menyangka guru SMAN 1 Ciamis bergitu bergitu kompak dan saling membantu” imbuhnya.

Yatun R. Hasbullah SMAN 1 Ciamis

Tidak ada komentar: