13 Januari 2008

Eskul, Ajang Balas Dendam?

KEKERASAN yang terjadi di eskul sekolah menjadi sorotan masyarakat. Peristiwa yang membuat korban musti dirawat di rumah sakit itu kembali terjadi. Orangtua siswa dan warga sekolah pun dibikin resah.

"Kekerasan di sekolah tak seharusnya terjadi," kata Erlan Suwarlan, S.Ip, dosen Pengantar Ilmu Sosial dan Pemerintahan. Ia memandang merekrut anggota suatu organisasi tidak mesti disertai dengan kekerasan, apa pun motifnya.


"Ada kecenderungan, kekerasan itu dipicu perasaan dendam. Maksudnya, boleh jadi bagus, yakni untuk menguji mental," ujarnya lagi. Tapi kalau kebablasan? bisa timbul masalah, kan?
Alumni SMAN 5, Teguh Arifianto juga berpandangan senada. Ia lebih menekankan pada sekolah untuk pembinaan eskul sangat penting. "Para pembina sebaiknya memberikan pemahaman pada anak didiknya dengan cara persuasif," katanya.

Jika langkah itu tidak dilakukan bisa terjadi kemungkinan buruk. Ironis, eskul yang mustinya menjadi wadah pengembangan potensi pelajar, kok dimanfaatkan untuk ajang balas dendam senior terhadap junior, dengan dalih melatih mental.
Akankah terus berlanjut dan mendarah daging?

Fergischa (SMAN 1 Tasikmalaya) Tina (SMAN 2 Tasikmalaya)

Tidak ada komentar: